Rabu, 16 Juli 2014

laporan semikonduktor

LAPORAN VIRTUAL LAB
 SEMIKONDUKTOR
Tugas Metode Eksperimen Fisika

safe_image.jpg
KELOMPOK 5

Nama            : Hesty Muhannah(A1C312007)

Dosen Pengampu :  Haerul Pathoni, S.Pd, MP.Fis

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Fisika Reguler Universitas Jambi
I. PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang saat ini, telah banyak sekali memunculkan  penemuan – penemuan baru berupa alat dan barang untuk mempermudah kita dalam melakukan sesuatu, contohnya saja dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari peralatan  elaktronik yang kita gunakan untuk mempermudah kita dalam melakukan segala hal. Peralatan elektronika tersebut merupakan suatu rangkaian terdiri dari beberapa macam/jenis komponen-komponen elektronika yang memiliki fungsi dan karakteristrik masing-masing.
Bahan semipenghantar mempunyai sifat-sifat di antara bahan konduktor/penghantar dan isolator. Semipenghantar mempunyai sifat yang unik dalam menghantarkan atau mengalirkan arus listrik. Beberapa tipe semipenghantar pembawa arus listriknya bukan elektron-elektronnya melainkan hole (pembawa arus pada konduktor adalah elektron-elektron). Pada suhu yang tinggi semipenghantar membentuk pembawa (carrier) baru yang disebut pembawa minoritas (minority carrier).

          Silikon dan germanium adalah bahan yang biasanya dipakai sebagai bahan semi konduktor. Kedua bahan tersebut terdapat dalam kolom ke empat dari sistem periodik unsur-unsur kimia. Pada material ini, lapisan terluar elektron-elektron yang sering juga disebut lapisan valensi (menurut model atom Bohr), terdiri dari empat elektron yang memungkinkan suatu hablur atau kristal murni untuk membentuk ikatan-ikatan kovalen yang kuat.
Pada struktur atom silikon murni terdapat tiga lapisan yaitu lapisan dalam mempunyai dua elektron, lapisan tengah mempunyai delapan elektron, dan lapisan luar mempunyai empat elektron. Sedangkan pada struktur atom germanium murni, terdapat empat lapisan masing-masing mengandung dua, delapan, delapan belas, dan empat elektron.

Ikatan kovalen yang terjadi adalah sangat kuat sekali, sehingga akan diperlukan energi yang cukup besar untuk membebaskan sebuah elektron dari ikatannya. Dapat dikatakan bahwa pada temperatur kamar, bahan semi konduktor murni mempunyai tahanan listrik yang sangat tinggi, oleh karena itu merupakan bahan isolator. Tahanan jenis bahan semi konduktor akan  turun dengan naiknya temperatur.
Untuk mempersiapkan bahan semi konduktor murni, misalnya digunakan sebagai transistor atau penyearah (rectifier), perlu dilakukan rekayasa (engineering) sehingga  energi dari elektron-elektron pada lapisan valensi bertambah. Hal ini dapat dilakukan dengan suatu proses yang biasanya disebut doping, dimana bahan semi konduktor dicampur dengan bahan lain.
Agar lebih jelas lagi tentang semikonduktor maka dapat dilihat dari virtual lab semi konduktor berikut ini.



B.TUJUAN

Virtual lab atau simulasi ini bertujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian  semikonduktor.
2. Mengetahui karakteristik semikonduktor.
3. Mengetahui Macam-macam bahan semi konduktor.
4. Mengetahui cara kerja bahan semi konduktor pada dioda












II.LANDASAN TEORI

Semi konduktor adalah bahan dasar untuk komponen aktif dalam alat elektronika, digunakan misalnya untuk membuat dioda, transistor, dan IC(integrated circuit). Yang disebut terakhir merupakan komponen aktif yang berisi banyak transistor dan resistor dalam sekeping kristal semikonduktor dengan ukuran di bawah 1 mm2. Pada umumnya semikonduktor bersifat sebagai isolator pada suhu dekat 0oC dan pada suhu kamar bersifat sebagai konduktor.Semikonduktor yang digunakan untuk membuat dioda dan transistor terdiri dari campuran bahan semikonduktor intrinsik dengan unsur kelompok V atau kelompok III. Semikonduktor yang dihasilkan disebut semikonduktor ekstrinsik.(Sutrisno,1986:71)
Macam-macam bahan semi konduktor
  1. Semi konduktor  Intrinsik (bahan semi konduktor murni)
Jenis bahan semi konduktor intrinsik umumnya mempunyai valensi empat dan ikatan dalam kristalnya adalah ikatan kovalen, hal ini dapat dimengerti karena elektron valensi pada kulit terluar dipakai bersama-sama.
Pada bahan semi konduktor intrinsik, hantaran listrik yang terjadi disebabkan oleh mengalirnya elektron karena panas. Apabila temperatur naik, maka akan terjadi random thermissehingga akan ada elektron yang terbebas dari ikatan atomnya (elektron pada kulit terluarnya). Dengan terlepasnya elektron ini, maka terjadilah kekosongan elektron yang sering disebut “hole”. Hole ini mempunyai sifat seperti partikel-pertikel yang dapat menghantarkan arus listrik karena dapat berpindah-pindah, dan dianggap sebagai partikel yang bermuatan positif sebesar muatan elektron. Gerakan hole ini menyebabkan gerakan elektron yang terikat.
Sifat-sifat semi konduktor intrinsik:
         Jumlah elektron bebas sama dengan hole
         Hantaran arus disebabkan oleh elektron bebas dan hole
         Arah pergerakan hole sama dengan arah polaritas medan listrik E dan berlawanan arah dengan pergerakan elektron
         Umur rata-ratanya adalah antara 100-1000 detik atau lebih. Umur rata-rata dari sepasang elektron-hole (electron-hole pair) adalah jumlah waktu saat tertutupnya pasangan elektron-hole sampai bertemunya elektron bebas dengan hole. Adapun yang mengisi hole pada umumnya adalah elektron yang terikat dilapisan sebelah bawahnya.

2. Semi konduktor Ekstrinsik (semi konduktor tidak murni)
Jenis bahan semi konduktor ekstrinsik didapat dengan jalan mengadakan doping antara bahan semi konduktor intrinsik dengan bahan yang valensinya berada dibawah atau di atas bahan intrinsik tersebut. Atas dasar tersebut, dibedakan dua jenis semi konduktor ekstrinsik, yaitu :
   N-type semi konduktor
   P-type semi konduktor

N-type semi konduktor
Apabila atom semi konduktor intrinsik yang bervalensi empat didoping dengan atom lain yang valensinya lebih tinggi (misalnya valensi 5), maka molekul bahan campuran tersebut akan mengalami kelebihan satu elektron, selanjutnya elektron ini merupakan elektron bebas (lihat gambar -3 diatas).
Pendopingan dapat dilakukan melalui proses pemanasan, sehingga akan terjadi penyesuaian diri dari dua macam atom yang berbeda valensinya dalam membentuk suatu molekul/kristal. Atom yang menyebabkan terjadinya elektron bebas dalam satu susunan kristal atom disebut atom donor, dan jenis bahan macam ini dinamakan N-type semi konduktor.
Di dalam tubuh N-type semi konduktor dapat diperoleh dua pembawa muatan yaitu :
1.      Elektron sebagai majority carrier
2.      Hole sebagai minority carrier

Dengan adanya kelebihan elektron, maka akan memberikan level energi baru dimana elektron akan mudah ber-eksitasi ke pita valensi. Jadi pada N-type semi konduktor akan terjadi level energi baru yang disebut energy level donor (Ed), dimana pada level ini berisi penuh dengan elektron, sehingga apabila ada elektron berpindah ke pita valensi, maka elekatron ini akan meninggalkan muatan positif pada level donor. Akibatnya pada atom bervalensi 5 terkumpul muatan positif

P-type semi konduktor
Apabila atom semi konduktor intrinsik yang bervalensi 4, didoping dengan atom yang bervalensi 3, maka pada pencampuran ini akan terjadi kekurangan elektron atau akan terdapat lubang (hole). Seperti halnya pada N-type semi konduktor, maka doping ini dilakukan dengan pemanasan, sehingga setiap atom dapat menyesuaikan dirinya dengan baik dan akan membentuk kristal.
Dengan adanya hole (kekurangan elektron), maka hole ini akan menarik elektron dari atom yang berdekatan dan selanjutnya atom yang telah  kehilangan elektron tersebut akan menjadi lubang. Dengan demikian maka hole dapat berganti-ganti, seakan-akan merupakan muatan listrik positif yang sedang bergerak.
Atom yang menyebabkan timbulnya hole dalam susunan kristal disebut atom acceptor, dan jenis bahannya dinamakan P-type semi konduktor. Ada dua pembawa muatan pada P-type semi konduktor , yaitu:
1.      Hole sebagai majority carrier
2.      Elektron sebagai minority carrier
III. Bahan-bahan semi konduktor
Bahan-bahan semi konduktor yang sering digunakan adalah Germanium dan Silikon. Sifat-sifat bahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
  A. Germanium
Germanium merupakan salah satu bahan semi konduktor yang banyak dipakai. Germanium diperoleh sebagai serbuk berwarna kelabu melalui proses kimia, yaitu dengan mereduksi germanium oksida. Selain itu juga dapat diperoleh dari pemurnian Kadmium dan seng.
Germanium adalah bahan semi konduktor yang bervalensi 4 dan mempunyai susunan seperti karbon atau silikon. Spesifikasi germanium adalah sebagai berikut:
Daya hantar panas                                                   : 0,14 Cal/cm dt °C
Kapasitas panas                                                        : 0,08 Cal/gr °C
Koefisien muai panjang (0-100°C)     : 6 x       
Titik lebur                                                                    : 936°C
Permitivitas                                                                : 16 C2/N m2
Tahanan jenis listrik pada 20°C                            : 0,47 Ω m
Pada temperatur yang rendah, bahan semi konduktor ini bersifat sebagai isolator, kemudian pada suhu yang cukup tinggi, bahan ini berubah sifatnya menjadi bahan penghantar yang baik. Germanium merupakan bahan yang sangat luas pemakaianya didalam pembuatan rectifier, transistor, dan peralatan semi konduktor yang lain.
Germanium yang dicampur dengan Arsen (As) disebut N-Germanium. N artinya negatif, karena pada temperatur kamar, germanium tipe N ini mempunyai banyak elektron bebas yang bermuatan negatif. Arsen yang memberikan elektron disebut donor. Germanium yang dicampur dengan Indium (In) yang mempunyai 3 elektron valensi disebut P-Germanium. P artinya positif, dan menunjukkan bahwa banyak sekali hole yang bermuatan positif yang ada dalam Germanium tipe P ini.

  1. Silikon
Silikon (Si) tidak ditemukan dalam bentuk aslinya, akan tetapi ditemukan dalam bentuk silika yang direduksi dengan kokas dan kemudian dimurnikan dengan converter, menghasilkan SiO  atau SiHCl, atau dengan proses didestilasi berulang-ulang dan kemudian direduksi dengan hydrogen menghasilkan SiH.
Sifat-sifat silikon :
         Mempunyai mobilitas yang tinggi
         Konstanta dielektriknya kecil
         Konduktivitas termis yang besar
         Disipasi panas yang baik.
         Impurity ionization energy yang sangat kecil
Dari sifat-sifat silikon tersebut diatas, maka silikon banyak digunakan sebagai bahan semi konduktor, misalnya sebagai dioda rectifier, thyristor (SCR), dan lain-lain. Senyawa silikon, SiO (quartz), sering dipergunakan pada alat-alat optik dengan index bias 1,54.
.
 Dioda sebagai semikonduktor

Jika dua tipe bahan semi konduktor yaitu type-P dan type-N digabung menjadi satu, maka akan didapat sambungan P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai dioda.  Pada pembuatannya memang material tipe P dan tipe N bukan disambung begitu saja, melainkan dari satu bahan semi konduktor diberi doping (impurity material) yang berbeda.
Jika diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P lebih besar dari sisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N dan mengisi kekosongan elektron (hole) di sisi P. Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), maka tidak ada elektron yang dapat mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P,  karena tegangan potensial di sisi N lebih tinggi. Hal itu menyebabkan dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier). (Anonim,2014)




















III. PEMBAHASAN

          Pada virtual lab atau simulasi Phet kali ini menjelaskan tentang semikonduktor.Bentuk simulasi nya dapat dilihat sebagai berikut .
g6.jpg 
Semi konduktor adalah bahan dasar untuk komponen aktif dalam alat elektronika, digunakan misalnya untuk membuat dioda, transistor, dan IC(integrated circuit). Bahan semipenghantar mempunyai sifat-sifat di antara bahan konduktor/penghantar dan isolator. Semipenghantar mempunyai sifat yang unik dalam menghantarkan atau mengalirkan arus listrik. Beberapa tipe semipenghantar pembawa arus listriknya bukan elektron-elektronnya melainkan hole (pembawa arus pada konduktor adalah elektron-elektron). Pada suhu yang tinggi semipenghantar membentuk pembawa (carrier) baru yang disebut pembawa minoritas (minority carrier).
Pertama-tama kami mebuat simulasi sebagai berikut untuk membedakan yang mana dopan positif dan dopan negatif
.g1.jpg  g4.jpg
                        Dopan positif                                                  dopan negatif
Dopan positif dan dopan negatif yang tidak di gabungkan merupakan termasuk ke dalam semikonduktor intrinsik. Pada bahan semi konduktor intrinsik, hantaran listrik yang terjadi disebabkan oleh mengalirnya elektron karena panas. Apabila temperatur naik, maka akan terjadi random thermis sehingga akan ada elektron yang terbebas dari ikatan atomnya (elektron pada kulit terluarnya). Dengan terlepasnya elektron ini, maka terjadilah kekosongan elektron yang sering disebut “hole”. Hole ini mempunyai sifat seperti partikel-pertikel yang dapat menghantarkan arus listrik karena dapat berpindah-pindah, dan dianggap sebagai partikel yang bermuatan positif sebesar muatan elektron. Gerakan hole ini menyebabkan gerakan elektron yang terikat. Dapat dilihat pada gambar diatas terdapat hole yang trejadi karena pelepasan elektron. Dapat dilihat juga pada dopan positif tingkat energinya rendah dibanding dopan negatif.
Selanjutnya kami membuat simulasi tentang dioda semikonduktor sebagai berikut ;
g2.jpg    g3.jpg    
            Gambar1                                                         gambar 2
Untuk gambar 1 terjadi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P lebih besar dari sisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N dan mengisi kekosongan elektron (hole) di sisi P. Sebaliknya pada gambar 2 terjadi tegangan balik (reverse bias), maka tidak ada elektron yang dapat mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P,  karena tegangan potensial di sisi N lebih tinggi. Hal itu menyebabkan dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier).
Pada simulasi ini tegangan sangat berpengaruh pada pergerakan elektron. Semakin jauh tegangan dari angka 0 baik itu negatif maupun positif, pergerakan elektron semakin kencang atau kecepatannya semakin bertambah. Pada percobaan kali ini saya mengamati pergerakan elektron dari tegangan sebesar -2,5 volt sampai dengan -4 volt.
           


III. KESIMPULAN

Setelah diamati simulasi tentang  “Semi Konduktor” ini maka dapat di tarik  kesimpulan sebagai  berikut :
·      Semi konduktor adalah bahan dasar semipenghantar mempunyai sifat-sifat di antara bahan konduktor/penghantar dan isolator. Semipenghantar mempunyai sifat yang unik dalam menghantarkan atau mengalirkan arus listrik.

·      Pada  temperatur kamar, bahan semi konduktor murni mempunyai tahanan listrik yang sangat tinggi, oleh karena itu merupakan bahan isolator. Tahanan jenis bahan semi konduktor akan  turun dengan naiknya temperatur.


·      Semi konduktor dibagi menjadi :
-          Semi konduktor intrinsik
-          Semi konduktor ekstrinsik , Tipe N dan Tipe P

·      Jika diberi tegangan maju (forward bias), dimana tegangan sisi P lebih besar dari sisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N dan mengisi kekosongan elektron (hole) di sisi P. Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), maka tidak ada elektron yang dapat mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P,  karena tegangan potensial di sisi N lebih tinggi. Hal itu menyebabkan dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier).



DAFTAR PUSTAKA

·         Sutrisno.1986. Elektronika Dasar. Bandung:ITB








LAMPIRAN


Bentuk elektron yang mengalir pada tegangan -2,5 volt

g2.jpg

g3.jpg








Bentuk elektron yang mengalir pada tegangan -4 volt

g7.jpgg8.jpg

Pada simulasi ini tegangan sangat berpengaruh pada pergerakan elektron. Semakin jauh tegangan dari angka 0 baik itu negatif maupun positif, pergerakan elektron semakin kencang atau kecepatannya semakin bertambah. Pada percobaan kali ini saya mengamati pergerakan elektron dari tegangan sebesar -2,5 volt sampai dengan -4 volt.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar