Makalah Teori Pengukuran
Tugas Metode Eksperimen Fisika

Nama : Hesty Muhannah(A1C312007)
Desi Karnita
Suparyatun
Dosen
Pengampu : Tugiyo A,S.Si,M.Si,Med
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Fisika Reguler Universitas Jambi
I. PENDAHULUAN
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya, misalnya teknologi elektronika,
teknologi informasi, dan teknologi alat ukur. Hal ini disebabkan di dalam
fisika mengandung prinsipprinsip dasar mengenai gejala-gejala alam yang ada di
sekitar kita. Fenomena dan gejala-gejala alam tersebut meliputi besaran-besaran
fisika di antaranya: gerak, cahaya, kalor, listrik, dan energi.
Penerapan besaran-besaran fisika dalam aktivitas kegiatan sehari-hari
senantiasa berkaitan dengan pengamatan dan pengukuran. Sebagai contoh,
informasi kecepatan gerak pesawat terbang bagi seorang pilot berguna untuk
mengoperasikan pesawat yang dikendalikannya. Besarnya suhu badan kita merupakan
informasi untuk mengetahui apakah badan kita sehat atau tidak. Sepatu dan
pakaian yang kita gunakan mempunyai ukuran tertentu.
Pengukuran adalah tindakan yang
bertujuan untuk menentukan kuantitas dimensi suatu besaran pada suatu sistem,
dengan cara membandingkan dengan satu satuan
dimensi besaran
tersebut.Pengukuran juga merupakan kegiatan membandingkan
suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
Sesuatu yang dapat diukur dan dapat
dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku,
sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang
tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.
Kegiatan
pengukuran tidak lepas dari kebutuhan kita sehari-hari. Penjual emas, penjual
bensin ataupun tukang jahit, melakukan pengukuran pada setiap aktivitasnya.
Apakah seorang ibu yang memasak nasi di dapur juga menggunakan pengukuran.
Mengukur adalah
kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuan. Untuk melakukan pengukuran
diperlukan alat ukur. Sebagai contoh untuk mengukur besaran panjang digunakan
alat ukur mistar dan menggunakan satuan meter.
Penjual emas menggunakan neraca untuk mengukur massa emas. Penjual
bensin menggunakan mesin khusus untuk mengukur volume minyak, sedangkan tukang
kayu menggunakan mistar untuk mengukur panjang kayu.
Dalam fisika
kegiatan mengukur memiliki peranan yang sangat penting. Semua besaran yang
dikaji dalam fisika dapat diukur baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengukuran dalam fisika bertujuan untuk memperoleh data empiris untuk mendukung
suatu teori yang logis. Teori logis yang sesuai dengan data empiris inilah yang
dimaksud dengan pengetahuan ilmiah.
II. PEMBAHASAN
A
. Pengertian Pengukuran
Mengukur adalah
membandingkan suatu besaran dengan besaran lain(sejenis) yang digunakan sebagai
patokan. Dalam pengukuran, Anda mungkin menggunakan satu instrument (alat ukur) atau lebih untuk
menentukan nilai dari suatu besaran fasis.
Pengukuran
adalah tindakan yang bertujuan untuk menentukan kuantitas dimensi suatu besaran
pada suatu sistem, dengan cara membandingkan dengan satu satuan dimensi besaran
tersebut.
Dalam fisika
maupun cabang ilmu lainnya, Pengukuran merupakan dasar utama guna mencari
korelasi atau interpretasi dan juga untuk membandingkan hasil pengukuran dengan
prediksi teorirtis.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan
suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
digunakan sebagai satuan.
Sesuatu yang dapat diukur dan
dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku,
sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang
tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.
Parameter Pengukuran
No.
|
Pengukuran
|
Besaran
|
Nilai
|
Satuan
|
1
|
Panjang meja 1 meter
|
Panjang
|
1
|
meter
|
2
|
Massa beras 1,5 kilogram
|
Massa
|
1,5
|
kilogram
|
3
|
Waktu tempuh dari rumah
ke sekolah 10 menit
|
Waktu
|
10
|
menit
|
4
|
Panjang papan tulis 15 pensil
|
Panjang
|
15
|
pensil
|
Dari contoh di atas panjang, massa dan waktu disebut besaran, sedangkan untuk satuan meter, kilogram, dan menit disebut satuan baku. Untuk pensil disebut satuan tidak baku.
B . Tujuan Pengukuran
Dalam fisika
maupun cabang ilmu lainnya, Pengukuran merupakan dasar utama guna mencari
korelasi atau interpretasi dan juga untuk membandingkan hasil pengukuran dengan
prediksi teorirtis.
Pengukuran yang dilakukan dengan benar akan
memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :
1. Membuat gambaran melalui karakteristik dari
suatu object yang kita teliti.
2. Dalam industri dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dari mulai riset, operator, pengujian sampai dengan jaminan mutu
terhadap produk yang dihasilkan.
3. Dapat digunakan sebagai dasar melakukan
prediksi terhadap sesuatu yang akan terjadi.
4. Sebagai pengendalian serta jaminan mutu.
Dalam fisika
kegiatan mengukur memiliki peranan yang sangat penting. Semua besaran yang
dikaji dalam fisika dapat diukur baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengukuran dalam fisika bertujuan untuk memperoleh data empiris untuk mendukung
suatu teori yang logis. Teori logis yang sesuai dengan data empiris inilah yang
dimaksud dengan pengetahuan ilmiah
C . Teori Pengukuran
Pengukuran
adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya
obyek atau gejala (Hadi, 1995). Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara; 1)
menggunakan alat-alat yang standar, 2) menggunakan alat-alat yang tidak
standar.
Suryabrata
(1984) mendefinisikan secara sederhana bahwa pengukuran terdiri
atas aturan-aturan untuk
mengenakan bilangan-bilangan kepada sesuatu obyek untuk
mempresentasikan kuantitas atribut
pada obyek tersebut. Hamalik (1989), menyatakan bahwa kualitas dan kuantitas
hasil pengukuran itu banyak bergantung pada jenis dan mutu alat ukur
yangdigunakan.
Menurut Umar
(1991) pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan
informasi data secara
kuantitatif. Hasil dari pengukuran dapat berupa informasi-informasi atau data
yang dinyatakan dalam berntuk angka ataupun uraian yang sangat
berguna dalam pengambilan
keputusan, oleh karena itu mutu informasi haruslah
akurat.
Menurut Campbell, orang yang pertama menangani masalah pengukuran, definisi
pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent properties of
material systems other than numbers yang berarti penentuan angka-angka yang
menggambarkan sifat-sifat sistem material dan bilangan-bilangan
didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat”. Sedangkan
menurut Stevens seorang ahli teori pengukuran ilmu sosial, pengukuran disebut
sebagai: “assignment of numerals to objects or events according to rules yang
berarti penentuan angka-angka yang ada kaitannya dengan objek-objek ataupun
peristiwa-peristiwa sesuai dengan peraturan”. Sepintas, definisi tersebut
tampak sangat mirip, namun sesungguhnya yang pertama lebih tradisional dan
sempit cakupannya. Pada definisi Campbells, perbedaan dibuat antara sifat
sistem dan sistem itu sendiri. “Sistem” merupakan objek atau peristiwa seperti
yang disebutkan Stevens: rumah, meja, orang, asset dan jarak tempuh. Aspek
spesifik atau karakteristik dari sistem seperti: berat, panjang, lebar, atau
warna. Kita selalu mengukur sifat dan bukan sistem itu sendiri. Dalam hal ini,
definisi Campbells lebih tepat dari Stevens. Perhatikan bahwa dalam definisi
Campbells tugas yang harus dilakukan sesuai dengan “hukum” yang mengatur sifat
yang diberikan, sedangkan Stevens hanya memerlukan “aturan” terhadap setiap
seperangkat aturan. Artinya, Campbells melihat pengukuran sebagai suatu sistem
sedangkan Stevens melihatnya sebagai objek atau peristiwa.
Sterling sendiri tidak sependapat dengan keluasan definisi
Stevens, dia berpendapat bahwa, “Dibutuhkan pembatasan pada jenis aturan yang
dapat digunakan”. Jika tidak, setiap penempatan angka dapat disebut pengukuran,
tentu saja bertentangan dengan pemahaman yang kita miliki dari istilah
tersebut.
Pengukuran melibatkan hubungan sistem bilangan formal untuk beberapa sifat dari
objek atau kejadian dengan rata-rata aturan semantik. Aturan-aturan ini terdiri
dari operasi yang dirancang untuk membuat sambungan (definisi operasional).
Pengukuran ini dimungkinkan karena hubungan satu ke satu (isomorfisma) antara
karakteristik tertentu dari sistem angka, sebagaimana dinyatakan dalam model
matematika dan hubungan antara objek-objek atau peristiwa yang berkaitan dengan
sifat yang diberikan. Ketika angka tersebut ditempatkan ke objek atau
peristiwa, dalam model matematika mencerminkan hubungan antara objek-objek atau
peristiwa, maka sifat dari objek atau peristiwa dikatakan diukur jika skala
telah ditetapkan. Stevens menyatakan:
Saat ini korespondensi antara model formal
dan empiris sangat erat kaitannya, kita mampu menemukan suatu kebenaran dengan
menguji model itu sendiri.
Dalam pandangan ini, proses pengukuran serupa dengan pendekatan teori formulasi
dan pengujian yang telah disebutkan sebelumnya. Sebuah pernyataan dinyatakan
secara matematis, adalah maju. Aturan semantik (operasi) yang dirancang untuk
menghubungkan simbol pernyataan ke objek atau peristiwa tertentu. Ketika kita
melihat hubungan antara pernyataan secara matematika yang berkorelasi dengan
hubungan dari objek atau kejadian, maka pengukuran atas objek atau kejadian
tersebut telah terjadi.
Berdasarkan
pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pengukuran
adalah suatu prosedur yang
sistematis untuk memperoleh informasi data kuantitatif
baik data yang dinyatakan dalam
bentuk angka maupun uraian yang akurat, relevan,
dan dapat dipercaya terhadap
atribut yang diukur dengan alat ukur yang baik dan
prosedur
pengukuran yang jelas dan benar.
D
. Alat Ukur
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran
dengan besaran lain(sejenis) yang digunakan sebagai patokan. Dalam pengukuran,
Anda mungkin menggunakan satu instrument (alat ukur) atau lebih untuk menentukan nilai dari
suatu besaran fasis. Ketika Anda mengukur suatu besaran fasis dengan
menggunakan instrument, tidaklah mungkin anda akan mendapatkan nilai mutlak
benar, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan
oleh adanya kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan (error) adalah penyimpangan
nilai yang diukur dari nilai benar. Kesalahan dapat digolongkan menjadi kesalahan
umum, kesalahan sistematik, dan kesalahan acak.
Alat pengukur
adalah alat yang digunakan
untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkenaerror peralatan yang bervariasi.
Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini
dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop
elektron danpemercepat
partikel. Instrumen virtual digunakan luas
dalam pengembangan alat pengukur modern.
Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan
aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat
pengukur adalah alat yang digunakan
untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur
terkena error
peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran
dinamakanmetrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini
dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop
elektron danpemercepat
partikel. Instrumen virtual digunakan luas
dalam pengembangan alat pengukur modern.
Fisika tidak bisadilepaskan dari proses pengukuran
berbagai besaran fisika dan alat ukur yang
digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang
digunakandalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisikamembutuhkan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran
besaran fisika.
1. Alat ukur panjang
Alat
ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkatketelitian
yang berbeda.
Mistar
- Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ‘/s x 1
cm)
- Satuan yang tercantum dalam mistar adalah
cm, mm, serta inchi.Untuk mendapatkan basil pengukuran yang
tepat, maka sudut pengamatanharus tegak lotus dengan obyek dan
mistar.
Meteran Pita

Mikrometer Sekrup
- Gunakan untuk mengetahui ukuran panjang
yang sangat kecil
- Mempunyai tingkat ketelitian sampai
dengan 0,01 mm
2. Alat Ukur Massa
Neraca Pasar, yaitu neraca yang biasa digunakan di pasar-pasar tradisional,
bentuknya seperti pada gambar di samping. Cara pemakaian neraca ini yaitu
dengan meletakkan benda yang akan ditimbang di bagian yang berbentuk mirip
baskom, lalu di bagian sebelahnya yang datar diletakkan bandul neraca yang
hampir seimbang dengan bobot benda, selanjutnya lengan neraca akan bergerak dan
hasil pengukuran dapat diketahui.
Neraca Dua Lengan, yaitu neraca yang biasanya terdapat di laboratorium, bentuknya
seperti pada gambar di diatas. Cara pemakaian neraca ini hampir sama dengan
cara pemakaian neraca pasar, bedanya bandul neraca yang terdapat pada neraca
pasar dapat digantikan dengan barang lain.
Neraca Tiga Lengan,yaitu neraca yang juga
biasanya terdapat di laboratorium, bentuknya seperti pada gambar di samping.
Cara pemakaian neraca ini yaitu dengan cara menggeser ketiga penunjuk ke sisi
paling kiri (skalanya menjadi nol), kemudian letakkan benda yang akan diukur
pada bagian kiri yang terdapat tempat untuk benda yang akan diukur, lalu geser
ketiga penunjuk ke kanan hingga muncul keseimbangan, dan hasil pengukuran dapat
diketahui.
D
.Tekhnik Pengukuran
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu
besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
Contoh :
Mengukur panjang meja dengan pensil.
Panjang pensil digunakan sebagai satuan.
Hasil : panjang meja = 5 pensil.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka.
Satuan adalah pembagi dalam suatu pengukuran.
Satuan baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
hasil yang sama atau tetap untuk semua pengukuran.
Satuan tidak baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan hasil tidak sama untuk orang yang berlainan.
a. MODEL
Pemodelan yang ditujukan untuk mengukur
dimensi-dimensi yang membentuk sebuah faktor atau variabel tersebut disebut
Measurement Model atau Model Pengukuran. Measurement model berkaitan dengan
sebuah faktor. Karenanya, analisis yang dilakukan sebenarnya sama dengan
analisis faktor, dalam konteks apakah indikator yang digunakan dapat
mengkonfirmasi faktor. Model pengukuran digunakan untuk mengukur suatu variable
yang yang tidak langsung dapat diketahui(pengukuran tidak langsung).
b. METODE
Metode pengukuran adalah cara yang digunakan untuk
memperoleh data kuantitatif dari suatu variable. Metode dapat berupa penggunaan
alat ukur untuk mengetahui besaran kuantitatif maupun dengan cara menggunakan
suatu model pengukuran. Dalam suatu pengukuran dapat digunakan lebih dari satu
metode untuk mengurangi nilai ketidak pastian hasil pengukuran. Untuk itu
metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan dan variable yang akan
diukur agar hasil yang didapatkan akurat. Berikut adalah contoh metode
pengukuran menggunakan suatu instrument/ alat pengukuran:
- Pengukuran Panjang
Ada tiga alat ukur panjang yang umum digunakan,
mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
- Pengukuran massa dan waktu
Massa diukur dengan neraca. Neraca yang biasa dipakai
di laboratorium adalah waktu secara prinsip dapat diukur oleh kejadian yang
berulang secara teratur, misalnya detak jantung, getaran pegas, rotasi bumi,
dan revolusi bumi. Selang waktu singkat seperti catatan waktu lomba lari dengan
stopwatch. Stopwatch analog memiliki ketelitian 0,1 sekon dan stopwatch digital
memiliki ketelitian 0,01 sekon.
-Pengukuran luas dan volume
Pengukuran luas termasuk pengukuran tidak langsung.
Luas benda dapat diukur dengan menggunakan rumus.
II. PENUTUP
I. KESIMPULAN
·
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan
suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
digunakan sebagai satuan.
·
Pengukuran
adalah tindakan yang bertujuan untuk menentukan kuantitas dimensi suatu besaran
pada suatu sistem, dengan cara membandingkan dengan satu satuan dimensi besaran
tersebut.
·
Dalam fisika
kegiatan mengukur memiliki peranan yang sangat penting. Semua besaran yang
dikaji dalam fisika dapat diukur baik secara langsung maupun tidak langsung.
·
Pengukuran adalah suatu prosedur
yang sistematis untuk memperoleh informasi data kuantitatif . baik data yang
dinyatakan dalam bentuk angka maupun uraian yang akurat, relevan,dan dapat
dipercaya terhadap atribut yang diukur dengan alat ukur yang baik dan prosedur
pengukuran yang jelas dan benar.
·
Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar.
Kesalahan dapat digolongkan menjadi kesalahan umum, kesalahan sistematik, dan
kesalahan acak.
·
Model
pengukuran digunakan untuk mengukur suatu variable yang yang tidak langsung
dapat diketahui(pengukuran tidak langsung).
·
Metode
pengukuran adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data kuantitatif dari
suatu variable.
·
Metode
dapat berupa penggunaan alat ukur untuk mengetahui besaran kuantitatif maupun
dengan cara menggunakan suatu model pengukuran
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar